Pada umumnya komunitas underground lebih mandiri dalam berkarya dan mendistribusikannya. Sebagian dari mereka justru tak betah di perusahaan rekaman besar (mayor label) dan balik ke indie.
PASANG SURUT MUSIK UNDERGROUND DI BALI, DULU DAN KINI (2-HABIS)
Major Label Bukan Jaminan Untuk Eksis
PASANG SURUT MUSIK UNDERGROUND DI BALI, DULU DAN KINI (1)
Tetap Serius Berkarya di "Bawah Tanah"
Tak seingar bingar era 1990-an dulu, bukan berarti musik underground sudah mati. Justru komunitas "bawah tanah" ini tetap menggeliat beraktivitas. Proses kreatif mereka tetap sediakala, meski dari luar seperti tak terlihat.
MISSING LINK, itulah yang menjadi alasan utama mengapa komunitas underground terlihat tenggelam dimasa sekarang. Padahal di era 1990-an, komunitas ini begitu eksis. Masa itu melahirkan beberapa kelompok musik dengan ide dan karya-karya yang menentang sistem masa itu.
DOWNLOAD ATAU ORIGINAL STUFF
POLA HIDUP ALTERNATIVE UNDERGROUND SCENE
Sesuatu yang bagus belum tentu benar, karena` kebenaran tidak selalu bagus. Benar dan salah hanyalah sebuah kondisi, sedangkan bagus dan jelek itu masalah selera. Dari kalimat diatas tadi kita diajak berfikir, yang benar itu gimana sih? Sebenarnya sederhana, yang benar ya jelas yang ngga salah.
Begitu banyak masyarakat atau komunitas yang membentuk alternative untuk menciptakan kenyamanan dalam hidup, namun sebagian besar orang memilih pola hidup yang sudah ada atau lazim disebut budaya normatif.
Subscribe to:
Posts (Atom)