POLA HIDUP ALTERNATIVE UNDERGROUND SCENE

Sesuatu yang bagus belum tentu benar, karena` kebenaran tidak selalu bagus. Benar dan salah hanyalah sebuah kondisi, sedangkan bagus dan jelek itu masalah selera. Dari kalimat diatas tadi kita diajak berfikir, yang benar itu gimana sih? Sebenarnya sederhana, yang benar ya jelas yang ngga salah.


Begitu banyak masyarakat atau komunitas yang membentuk alternative untuk menciptakan kenyamanan dalam hidup, namun sebagian besar orang memilih pola hidup yang sudah ada atau lazim disebut budaya normatif.

Namun ketika budaya ini tiba saat sebuah titik jenuh, menimbulkan suatu reaksi untuk mengatasi kejenuhan dengan pola-pola hidup alternatif, seperti single parent, lesby, homo dan lain-lain. Dalam konteks ini kita akan melihat budaya alternative dalam komunitas musik independent atau underground. Untuk survive dan eksis dimusik ini diperlukan mentalitas dan intensitas yang dapat dipertanggungjawabkan oleh diri sendiri, karena sebagai mahluk sosial tentu kita sadar bahwa kita tidak sendirian dan ini merupakan salah satu unsur yang dapat menggabungkan antara sesama keyakinan sehingga terbentuk satu komunitas, dari sinilah kemudian banyak bermunculan komunitas atau scene seperti Punk Scene, Metal Scene, Hardcore Scene, Progresive dan lain-lain. dalam komunitas musik underground ini memiliki banyak ragam ideologi dan filosofi yang mempengaruhi gaya hidup dari penganutnya seperti Anarkis, Atheis, Satanic, Stright Edge, Antisocial ataupun Ghotic. Biasanya ideologi atau paham yang dianut tercermin dari lirik yang ditulis dan musik yang dimainkan karena lirik dan estetika dalam musik ini sangat berkaitan satu sama lain yang membentuk sebuah emosi dan rasa pada satu keyakinan yang dipahami.


Dari kita sendiri akan tahu sejauh mana seorang musisi memahami dan meyakini apa yang menjadi keyakinan, karena pada akhirnya ketika pola-pola hidup alternatif ini menjadi sebuah trend, kemudian dari emosi dan rasa itupun lenyap perlahan, kecuali dari mereka yang memang eksis dan sadar akan keyakinan yang sedang dianut, sedangkan para kaum pengikiu atau follower yang tidak punya identitas diri hingga tidak tahu apa yang mereka anut akan terjebak pada sebuah posisi frustasi. Dan kebingungan karena ketika dihadapkan pada sebuah kenyataan yang ada, mereka tak mampu membuat sebuah alasan atau agrumentasi untuk pilihan hidupnya itu. by.MOEL MADNESS



dari : majalah fuse


No comments: